Hadiah dari Prostitusi di Perantauan.

Djiancok, Biadab, MuBang, Anjing, gua mau nulis semua kalimat sarkas entah loh seneng apa gak, terserah gua gak peduli Anjing..!!!!.

Huft, semua memang ada masanya, udah yah sorry gua agak kesel banget beberapa bulan ini, menjalani Quarter Life Problem. Semua menumpuk. Mulai dari kehidupan pribadi, pendidikan yang gak bisa lanjut, Bisnis yang harus tersendat, wtf gua nambah lingkungan baru yang kali ini ketemu berbagai jenis sifat. Yah gua aja kumpul sama yang seiman masih ada masalah. Apalagi yang tak seiman.

Huft kadang gua capek aja, Udah tiga bulan ini terhitung sebulan sebelum keluar dari kontrakan. Pasca keluarpun masih bertambah, perubahan sikap – sikap sekitar. oke gua cuek aja toh saya yakin mereka akan selalu positive thinking.

Nah lingkungan baru ini, adalah sebuah instansi pendidikan di dekat rumah gua, Kalaupun gua gak punya tanggung jawab terhadap beasiswa yang gua makan pas kuliah, pasti gua ngelanjutin bisnis sembari yah maybe kuliah lagi.  Tapi apalah, Ok gua skip untuk “rasan – rasan” (Membicarakan orang lain) karena gua sendiri males dan bukan type gua banget membicarakan orang lain.

Oke sekarang yang mau gua mau ceritakan adalah beberapa siswa didik gua, Ajir gua ketemu lagi beberapa siswa yang degradasi Moral. Njir jadi wanita murahan WTF. entah gua gak tau, jual badan atau karena senang – senang?. Haduh niatan gua mau berhenti dari konseling prostitusi koq mulai ilang lagi *NyesekNjir

Ouh ia gua dulu selama jadi mahasiswa di Surabaya ikut membantu temen gua buat project buka  profile Dolly, ntah tapi kemana temen gua sekarang itu kadang gue juga sedih (Semoga aku dan dia dipertemukan di jamuan kopi yang hangat). selama itulah ane mencari informasi tentang Dolly dan segala jaringanya tanpa sepengetahuan teman gua. Gua mulai ada obsesis kala itu untuk menuliskan secara detail rundown buku yang entah siapa yang membuatnya.

Hingga seketika ane masuk satu Jaringan prostusi, dimana ada beberapa teman – teman gue ternyata disitu, bla bla bla. Yang intinya di jaringan itu sebagai penampungan beberapa “Korban” pergaulan bebas dan pintu ke dunia prostitusi. Oke berhenti dari sini.

Balik ke cerita awal, ane kerja sabagi tenaga pendidik. Gua ketemu objek lagi, Njir siswa gua sekarang ada beberapa yang udah mulai menampakkan kehidupannya. Kadang gua tertarik sama kehidupan mereka sebagai objek buku ane, entah siswa ane ini masuk jaringan atau masih tahap awal yang masih sporadis, karena dulu ane pernah penelitian apabila objek tidak mengenakan tarif penelitian tidak bisa dilajutkan karena ada batasan masalah mengenai prostitusi.

Lah kalau ini siswa ane belum jelas, kesulitan makin tinggi pula karena status ane tenaga pendidik, susah banget membaur dengan lingkungan, walaupun postur tubuh gue sama wajah masih childist tapi itu semua susah banget. Tak seperti dulu kuliah celana copang camping bekas robekan gua mudahnya membaur dengan lingkungan di Putat Jaya. Ditambah lagi Image gua ngikut ormas keagamaan di Kertosono, lo taukan Ormas agama apa yang pusatnya di Kertosono?, Gua juga harus jaga sikap untuk tidak terlalu berlebihan dalam mencari informasi.

Sebenernya gua gak mau ngurusin hidup pribadi orang sih, Yang gua urus sifat jamak yang terjadi dikalangan pelajar. Gua harus ngambil benang merah kenapa degradasi moral terjadi. So guys buku yang pengen buat nanti bermanfaat terutama untuk orang tua, bagaiaman anak – anak terjerumus kedalam degradasi moral.

#IamSad

This entry was posted in Tak Berkategori. Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *