Interest banget bicara perbedaan kepercayaan dalam Islam !

Nah, postingan ini agaknya saya berkobar – kobar sekali karena memang saya sangat semangat sebelum menulis, tak kala karena mengetahui saya sangat – sangat kekurangan ilmu dan tidak tahu cara memandang perbedaan dalam beragama, tapi Tuhan berangsur – angsur memberi tahu saya dengan cara yang membahagiakan.

Nah kembali ke pokok pembahasan, tak kala banyak sekali perbedaan – perbedaan dalam pandangan beragama. Disini saya persempit batasan – batasan masalah dimana pandangan perbedaan beragama Islam. Orang awam di Indonesia mengggap perbedaan agama hanya seputar NU, Muhammadiyah, LDII, Ataupun Persis dan masih banyak lagi. bahwasanya akar dari perbedaan – perbedaan dalam beragam adalah Aqidah(1).

Semua golongan akan mengaku ahlu sunnah(2) maka dari itu pembahasan di bawah ini akan di breakdown berdasarakan penamaan kelompok masing – masih. Sumber dari kitab Aqidah Washitiyah karya ulama besar Syaikul Islam Ibnu Taimiyah(3) buku yang menjadi salah satu favorit saya yang telah di syarah oleh seorang doktor bergelar S3 dari Mahad Haromian(4).

Sebelum ane bahas karena yang di bahas sensitif, kita hurus merujuk pada esensi ilmu pengetahuan(5) karena memang banyak loh ternyata yang belum tahu esensi dari ilmu pengtahuan!, dalam beragamapun demikian. banyak yang tersesat karena mendapatkan fatwa -fatwa dari kelompok golongan agama tertentu karena tidak tahu esensi ilmu pengetahuan.

Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.(6)

Nah banyak loh orang – orang yang tersesat dengan dalih “pokoe manut yai”(sumber), “Pokoe melu bapak imam”(sumber), “op jare kyai”,”yang penting saya manut ulama” dll. malah tersesat di dengan subhat. Padahal semua pengetahuan itu dapat diuji validasi, ilmu fisika saja bisa dibuktikan kebenarannya dengan percobaan dan uji leteratur penelitian, apalagi beragama yang nantinya menyelamatkan kita setelah kematian(sumber). Tuhan memberikan akal kepada manusia untuk mengkaji Al-quran.

Saya semakin yakin, tak kala pernah diberi tahu melalui message WA  dari salah satu mahasiswa STDI Imam syafi’i Jember mantan salah satu anggota Islam Jamaah, bahwasanya ketika ada penelitian/seminar hadist mengundang ahli dari mahad haromain,(proses) peristiwa itu terjadi lagi ketika salah satu keluarga masuk di LIPIA Surabaya dan diuji oleh masyaikh dari Saudi(awal), setelah itu melihat uji disertasi S3 doktor Abdullah Roy.(akhir) Nah ini menandakan kalau semua apa yang ada di Al-quran dan hadist nabi dapat diujikan secara ilmiah, terstruktur dan kompeten oleh validator. 

Sama seperti mata pelajaran disekolah -sekolah formal/perguruan tinggi formal lainya, ini bertentangan dengan beberapa kelompok agama islam di Indonesia yang tidak menyebarkan ilmunya secara luas, bersembunyi dan eksklusif (7) Seperti Darul Arqom (8) yang telah di cap sesat, Hizbut Tahrir(9) yang dibubarkan dan Syiah yang dilarang di Indonesia(10). Mereka yang saya sebutkan merupakan kelompok organisasi islam. Dimana perbedaan mereka?. Mari kita bahas. !

Semua golongan akan mengaku ahlu sunnah(11), Penulis akan mengacu pada buku Aqidah Washitiyah dimana sumber dari perbedaan dan perpecahan adalah tauhid. didalam alquran tidak dijelaskan pembagian tauhid secara jelas akan tetapi para ulama membaginya supaya mudah untuk dipelajari (12)(13)(14).


This entry was posted in Tak Berkategori. Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *