Cerita ini ditulis di awal pagi ketika wabah covid-19 menyerang Indonesia, serasa capek karena habis bekerja di usaha rintisan. tidur larut pagi karena pada masa ini usaha memasuki tahap level manajemen. bagaimana cara mengatur manajemen yang baik dan efisien.
Ouh ia, tujuan kali ini ane cuma sekedar share tentang kehidupan belakangan ini yang ane alami. buntut panajang dari cerita “keluar dari lingkungan yang membahayakan”. Yang ane maksud sebenernya adalah ane keluar dari lingkungan organisasi islam jamaah atau LDII. Ane keluar karena mulai banyak yang gak beres. Mulai dari system aqidahnya dan cara ngajinya yang eksklusif dan akhirnya yang terakhir adalah kasus keluar temen – temen ane generus Ulama dari LDII yang berbuntut panjang sampai saat ini. Aku sendiripun mulai di kucilkan dari lingkungan tersebut. tak hanya itu restu dari orang tua wanitaku (sekarang jadi istri orang lain) tak kunjung aku kantongi, bahkan kasus berlanjut ulama JOKAM yang bertujuan meluruskan aqidah Khawarij ini mulai di intimidasi ancaman banyak berlangsung bahkan sempat ada pesan berantai yang menghalakan darah orang – orang yang keluar dari LDII. 17 Desember 2019 aku resmi keluar dari semua grub muda – mudi dan kelompok pengajian tersebut.
Sekarang mulai merekondisikan lingkungan baru untuk kehidupan yang terus berlangsung.