Yah kali menceitakan sebuah kisah kehidupannku dimana sebuah keberuntungan karena aku mengenal apa itu alkohol, Aku hidup di sebuah yang populasinya paling banyak diantara desa lainnya desa pinggiran. Hidup layaknya lingkungan desa dimana kanan dan kiri masih memiliki hubungan kekeluarga.
Namanya keluarga pasti ada rasa memiliki satu sama lainnya, ada yang menarik dimana aku memiliki keluarga yang pemabuk dan memiliki catatan krimanal, tapi masih kasus krimanal kelas teri koq, dimana ini diakibatkan oleh pengaruh dari alkohol ketika beraktifitas.
Eh ada loh kisah yang aku gak akan terhapus di ingatanku, hmmm sebenarnya sih kasian. Dimana ketika itu ada seorang warga luar yang pulang malam dari gang lingkungan saya setelah “apel” dipalak, sekitar jam 11 malam sih kalau gak salah dulu, dan aku masih inget banget si anak ini menggunakan motor Shogun warna biru. Dimintai uang kalau gak salah sih soalnya aku gak tahu karena itu aku masih SMP kelas 1. Tiba – tiba digebukkin dan tergeletak ditengah jalan. Tapi kala itu aku kan masih SMP dan udah biasa lihat orang bertengkar, apalagi kalau nonton bola kala itu udah aku biarin heheheeheh. Eh besoknya banyak polisi, tapi kala itu terjadi malam hari aku gak tahu siapa ajah yang gebukin.
Terus Kisah yang selalu menjadi rutinatas adalah setiap mereka habis mengkonsumsi alkohol selalu karaoke setelah itu gebuk – gebukkan karena kehilangan kesadaran hingga babak belur, aku selalu ingat namanya bu Tri selalu memarahi adiknya yang mengkonsumsi alkohol hingga di mandiin air setiap kali sehabis mengkonsumsi Alkohol, hingga bu Tri meninggal Alhamdulillah si adiknya ini tidak mengkonsumsi Alkohol lagi di rumah.
Tembakau dan Nikotin, zaman dulu gue dan temen – temen seumuran gue, aku yakin ketika kelas 2 SD sudah ngerokok semua wwkkwwkwk. Dikarenakan dulu ketika sore kami selalu main disebuah lapangan Sekolah dekat lingkungan kami, kami selalu bersama para peminum alkohol. tapi gak terlalu parah masih sadar, kami sering disediakan rokok dimana aku masih inget rokok yang dipakai gudang daram, kalau gak gitu rokok “safe” dan itu terjadi hingga kita SMP karena kita SMP keluar dari lingkungan tersebut. Aku ketika SMP malah berhenti merokok karena anak – anak merokoknya sembunyi – sembunyi dan hanya anak – anak yang dianggap nakal ajah yang merokok. Dan saya gak kenal anak – anak nakal hehehehe. Makanya sampe sekarang gak merokok, selain mengurangi kesehatan juga gak ada uang buat budget rokok.
Setiap minggu dapat botol bekas, ia ketika minggu pagi selalu kami dan teman – teman seusiaku selalu menanti – nanti untuk mengambil botol mirasnya karena dulu botol mirasnya dihargai sekitar 900 rupiah untuk mengisi BBM eceran dipinggir jalan, lumayan sih kalau dapat 10 -15 botol. Uang yang didapat selalu buat main PS (PlayStation). Karena memang hari minggu siang selalu menjadi waktu favorit untuk main PS sama temen – temen seuasiaku hingga sore, setelah sore main bola.
Dari hal ini yang menjadikan aku dan temen – temen seusiaku, memiliki mental jalanan. Walaupun kita gak turun ke jalan, karena kami dari dulu didik untuk bekerja, apalagi kampungku ini terkenal sebagai sentra pembuatan tempe yang masih dilakukan secara tradisonal. Sehingga kami juga kalau turun ke jalan cuma pas waktu nonton bola ajah apalagi hampir satu kampung fanatik banget nonton bola, kala itu nonton Persik Kediri yang jaraknya lumayan jauh dari rumah sekitar 45 menitan kalau naik motor, tapi karena udah terbiasa dengan para orang – orang yang lebih tua, aku dan temen – temenku selalu naik truk, ditambah lagi dukungan dari kampung sebelah yang orang – orangnya selalu membeli Alkohol di dekat tempatku selalu dapat “bantuan”. Beda lagi kalau perjalanan ke Surabaya karena memang sangat jauh ketika naik Truck hal yang paling malesin adalah dipalak antar Bonek, masih inget sekali ketika di daerah Brangkal selalu menjadi tenpat favorit oknum Bonek – Bonek yang memalak aku, wkwkwkwkw. tapi karena SMP aku gak berani lawan selain kalah jumlah, juga jauh dari rumah. Tapi kalau di Surabaya di Usahakan nyari makan walaupun ngamen sama temen – temen rumah.
Aku termasuk beruntung, Ouh ia aku termasuk beruntung karena bisa membebaskan diri dari lingkungan tersebut dimana aku tetap dilingkungan tersebut dan tidak terjerumus. Hingga beberapa temanku eitsĀ bukan temenku, tapi masih hubungan keluarga walaupun jauh dimana makin hari – makin kecanduan Alkohol hingga puncaknya kena iritasi lambung parah, bahkan beberapa dari temenku meninggal karena kecanduan alkohol, jika kalian tahu beberapa orang dilingkunganku ini, sangat ngawur dalam konsumsi alkohol adanya campuran – campuran zat yang dijadikan sebagai bahan untuk mempercepat efek alkohol sangat tidak manusiawi.
Ambil pelarayanya yah !!!, next day akan diupdate kalau lagi bisa menulis.