Tantangan 2022, Berdiri Sendiri diatas Pengetahuan Kolaborasi diatas Tujuan Yang Sama.

Gue hari ini, curhat ajah nih, perjalanan sebuah bisnis yang baru ajah gue lihat milik orang lain. Gak perlu gue sebutin-dah nanti gue takutnya menjatuhkan. Perlu diingat kembali bahwa tulisan ini merupakan tulisan yang diambil untuk dimanfaatkan hikmahnya atau pelajaranya.

Bulan 12 2021 gue mulai nih, masuk ke bisnis pelayanan digital-lah. Nyedia-in macam – macam pelayanan digital, terutama sih perbaikan karena virus ransomware. ok singkat cerita dibulan awal gue masuk sebagai bisnis startegi sih okelah, aku baru ngukur ternyata ini baru banget cara marketinya. Yah gue bilang baru banget karena memang sangat berbeda dengan cara – cara yang dilakukan bisnis – bisnis gue, bahkan ini baru kenal. Akhirnya gue kenalakna dulu. dimana cara klasik sebuah bisnis yang aku dasarkan marketing UMKM.

Cara marketinyapun disini ada sebuah kejanggalan menurutku, dimana semua team sales digaji berdasarkan prsentasi yang masuk akan tetapi ownernya ini juga secara tidak langsung menjadi sales loh, jadi ini adalah sebuah sebuah mekanisme membuat persaingan dianatara team, kalau ini terjadi dalam sebuah badan usaha ini akan menimbulkan sebuah jamur dimana jamur ini akan menghinggapi kayu yang mati. Hampir sama proses bisnisnya kayak leasing konvensional sih. Jadi setiap anggota dianggap seperti singa dimana diharuskan bertahan hidup dengan berburu sendiri. APalagi ini awal sekali jadi sangat tidak mungkin untuk melakukan perburuan. Karena teknis pembuatan funelling saja seharusnya minimal 4 bulan itupun jika setiap hari dilakukan dengan mengesampingkan konsumen yang masuk.

Kenapa parameter 4 bulan?, ini adalah parameter yang gue lakukan yang diajari oleh owner PT. Imerasa dimana anak – anak fokus membangun funelling selama magang, itupun tidak ada harapan untuk langsung closing. Bertolak belakang dengan perusahaan yang gue diajak kerja sama ini.

Next day dibulan kedua, Nah dibulan kedua minggu awal sih, memang agak kerasa dimana semua team yang awalnya dari nol diharuskan memiliki KPI (Key Indexing Performance) serasa profesional loh, disini yang palin terasa dibagian konten website dimana rekrut team intern anak magang yang masih pengalamn akan tetapi diharuskan untuk membuat dan menjalanakan sebuah tools yang dimana tools itu sendiri kalau aku di posisi baru belajar setidaknya membutuhkan waktu lebih dari 3 bulan untuk mengerti. Nah disini mulai agak kerasa apalagi ternyata owner ini bersifat tertutup terhadap teamnya.

Mulai kalang – kabut di minggu kedua bulan kedua, ini terjadi karena ternyata setelah owner dari usaha ini sakit, ternyata baru ketahuan kalau semua dikerjakan sendiri, buah dari tertutupnya dengan team. Hmmmm aku seakan ditampar dengan masa lalu yang da dimana aku dulu juga bersifat demikian diusahaku yang awal – awal buka dulu sekitaran tahun 2016 dimana akau tertutup karena aku merasa bisa aku handle sendiri, dan sangat was – was terhadap persaingan bisnis.

Maybe aku masih bisa memakluminya karena masih sangat awal sekali, disini gue sendiri untuk memecahkan masalah keterjangkauna SDM intern yang harus mengerjakan KPI profesional saja, harus mikir sekali wkwkwkwkwkwk, ???.

Dibulan kedua minggu ketiga, aku dipaksa berhenti karena tidak memenuhi KPI, dimana pemenuhan KPI-ku adalah mengurusi anaka yang diharuskan memenuhi KPI-nya masing. Nah emang aku gak kaget sih, ini terjadi karena pemilik bisnisnya masih bergantung sama bisnis ini jadi apapun yang setidaknya tidak bisa memenuhi unsur bisnsinya akan dikesampingkan/dikeluarkan.

Akan tetapi ini peringatan, nama perusahaan ini akan dikenal buruk dimana perusahaan mengeluarkan para pegawainya yang tidak pernah dididik, eeehhh bukan aku lho yah yang dimaksud, karena kau diawal masuk memang hanya penge tahu proses bisnisnya.

Yang jadi peringatan besar adalah perlakuakn terhadap sales di usaha tersebut, dimana setiap sales akan dikeluarkan jika tidak memenuhi pencapaian, tidak adanya pembelajaran perusahaan ke sales, dan yang paling parah adalah gajinya gak jelas, gue bilang gak jelas karena disini sistemnya terbuka dimana sales mendapatkan presentasi setiap penjualan, akan tetapi proses transaksinya tertutup dan tidak ada yang tahu kecuali pemilik usaha itu sendiri. So dari sini aku maklumi saja.

Setelah itu renacana keluarnya anak – anak sales aku yakin gak sampe 6 bulan kedepan dengan system yang seperti itu akan ada yang hilang dimana tidak adanay pengembangan potensi yang jalan. Sekarang memang tahunnya kolaborasi, tapi ingat kolaborasi hanya bisa dilakukan buat mereka – mereka yang sudah.

Aku juga gak tau kesimpulan dari cerita diatas, sengaja sih supaya kalian bisa menyimpulkan sendiri tanpa intervensiku ??

This entry was posted in Tak Berkategori. Bookmark the permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *